Mengenali Perkembangan Revolusi Industri

Mengenali Perkembangan Revolusi Industri

Mengenali perkembangan revolusi industri, sekian tahun akhir-akhir ini, kita kerap disuguhi dengan kalimat revolusi industri 2.0. Revolusi industri sendiri sebagai satu jenjang pada perkembangan tehnologi. Misalnya tehnologi digital seperti sekarang ini yang terhitung ke revolusi industri 2.0. Bahkan juga, pada sekarang ini mulai ada topik – topik yang mengulas peralihan revolusi industri 5.0. Tetapi saat sebelum ketahui lebih jauh mengenai revolusi industri 5.0, sebaiknya kita ketahui sejarah perkembangan revolusi industri 1.0 sampai 4.0.

Revolusi industri sebagai peralihan dari ekonomi agraris ke ekonomi industri yang dalam pengerjaannya memakai mesin untuk memproses bahan mentah jadi bahan siap gunakan. Secara singkat, revolusi ini sukses mengubah mekanisme kerja manusia dari tenaga otot jadi tenaga mesin. Kejadian ini diberi nama revolusi industri oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui pada era ke-19.

Mengenali Perkembangan Revolusi Industri
Mengenali Perkembangan Revolusi Industri

Mengenali Perkembangan Revolusi

Revolusi Industri diikuti oleh imbas – efeknya yang revolusioner pada bidang ekonomi dan sos-pol. Pada era tengah, Eropa mengaplikasikan mekanisme kekuasaan paling besarnya ke kelompok bangsawan yang disebutkan feodalisme. Hingga, cuman beberapa bangsawan atau turunan kerajaan saja yang bisa buka kegiatan ekonomi. Pada waktu itu, kondisi ekonomi di Inggris memercayakan bidang pertanian tertutup atau latifundia. Ini terjadi karena oleh mekanisme dari feodalisme tersebut. Mengenali perkembangan revolusi industri

Perkembangan Revolusi Industri

Sama seperti yang Anda kenali, revolusi industri mempunyai 4 tingkatan peralihan. Diawali dari revolusi industri 1.0 di tahun 1750, sampai revolusi industri 4.0 yang sekarang ini sedang kita alami. Pada tiap tingkatan itu, ada kejadian – kejadian sejarah pertanda revolusi itu sudah diawali. Untuk ketahui hal itu, silahkan kita baca keterangan berikut ini:

Revolusi Industri 1.0

Pada era ke-18, sumber tenaga khusus saat lakukan proses produksi, masih memercayakan tenaga tradisionil. Seperti tenaga manusia, hewan, air, dan angin. Tetapi pada akhirannya, periode ini mendapati titik jelasnya dengan penemuan mesin uap oleh James Watt. Penemuan itu sekalian jadi pertanda timbulnya revolusi industri 1.0.

Dengan dijadikan mesin uap sebagai alat menghasilkan barang, keproduktifan pada periode ini bertambah dengan cepat. Bidang ekonomi juga ikut naik akibatnya karena tingginya keproduktifan. Disamping itu, warga telah lepas dari feodalisme dan bisa lakukan proses produksi tak perlu pikirkan tempat yang luas.

Revolusi Industri 2.0

Di awal era ke-20, revolusi Industri yang ke-2 ini diikuti dengan ditemukan tenaga listrik. Pada periode ini, mobil – mobil mulai dibuat secara massal. Tetapi proses produksi itu terhalang sama waktu produksi. Tiap mobil harus dibuat secara berganti-gantian di titik yang serupa oleh seseorang perakit mobil. Sebagai jalan keluarnya, ada mekanisme baris produksi atau assembly line.

Sudah pernahkah Anda menyaksikan sebuah produk jalan sendirinya pada suatu mesin pabrik? Bila pernah, hal itu sebagai salah satunya contoh dari assembly line. Di tahun 1913, proses produksi mobil mulai memakai baris produksi ini untuk mempermudah proses pembikinan. Assembly line bekerja memakai ban jalan atau conveyor belt.

Karena ada mekanisme baris produksi ini, mekanisme proses produksi beralih menjadi spesialis . Maka tiap karyawan akan kerjakan sisi yang dirasakan sebagai kepiawaiannya dari training yang didapat.