Sejarah Perkembangan Revolusi Industri

Sejarah Perkembangan Revolusi Industri

Sejarah perkembangan revolusi industri – akhir-akhir ini sangat banyak yang mengulas mengenai revolusi industri 4.0. Tidak figur nasional, tidak figur internasional, berulang-kali bicara masalah “Bersiap-siaplah menyambut industri 4.0” atau “Kita jangan tergilas oleh industri 4.0” atau “Kita harus dapat manfaatkan peristiwa Industri 4.0.”

Pengertian Revolusi Industri

Pada bagian pertama ini saya akan jawab pertanyaan elo berkenaan apakah yang dimaksud dengan revolusi industri?

Secara sederhana, pemahaman dari revolusi industri ialah peralihan besar dan radikal pada langkah manusia menghasilkan barang.

Peralihan besar ini terdaftar terjadi 3x, dan sekarang ini kita mengalami revolusi industri yang ke-4.

Tiap peralihan besar ini selalu dituruti oleh peralihan besar dalam sektor ekonomi, politik, bahkan juga militer dan budaya. Sudah tentu ada juta-an tugas lama lenyap, dan juta-an tugas baru yang ada.

Lebih detilnya elo harus saksikan setiap revolusi industri, tetapi kasarnya ialah, banyak hal yang sebelumnya demikian susah, berlama-lama, demikian mahal pada proses produksi tiba-tiba jadi gampang, cepat, dan murah.

Revolusi Industri 2.0

Revolusi industri pertama penting dan mengganti beberapa hal, tetapi yang tidak banyak didalami ialah revolusi industri 2.0 yang terjadi pada awal era ke-20.

Waktu itu, produksi sudah memakai mesin. Tenaga otot telah diganti oleh mesin uap, dan sekarang tenaga uap mulai diganti dengan tenaga listrik.

Tetapi, proses produksi di pabrik masihlah jauh proses dari produksi di pabrik kekinian dalam soal transportasi.

Diakhir 1800-an, mobil mulai dibuat secara massal. Tetapi, di pabrik mobil, tiap mobil dibuat dari sejak awalnya sampai akhir di titik yang serupa.

Semua elemen mobil harus dibawa ke sang tukang-perakit. Seorang tukang-perakit mengolah barang itu dari 0 sampai produk selesai.

Lihat photo di atas, yang disebut photo sebuah pabrik mobil saat sebelum industri 2.0.

Sejarah Perkembangan Revolusi Industri
Sejarah Perkembangan Revolusi Industri

Tiap mobil akan dibuat dengan seorang tukang yang “Generalis” yang mengolah mobil itu dari sejak awalnya sampai usai, dari membuat ban, pintu, kemudi, lampu, dst, Sejarah perkembangan revolusi industri.

Proses produksi ini mempunyai kekurangan besar yakni perakitan dilaksanakan secara paralel.

Maknanya, untuk membuat banyak mobil, proses perakitan harus dilaksanakan oleh beberapa tukang secara bertepatan. Ini membuat tiap tukang harus diajari beberapa hal seperti memasangkan ban, memasangkan kemudi, memasangkan rem dan lain-lain.

Andaikan ada permasalahan pada proses perakitan, mobil yang belum jadi harus “digeser” dan sang tukang harus minta mobil baru hingga proses produksi mobil dapat jalan terus.

Perlu waktu untuk mengalihkan mobil memiliki masalah ini dan perlu waktu memperoleh mobil baru, dan proses perakitan harus dimulai dari 0 kembali. Karenanya, proses perakitan mobil semacam ini akan memerlukan waktu banyak.

Saat perusahaan mobil Ford di Amerika Serikat mengeluarkan mobil murah pertama di dunia, namanya “Ford Mode T”, mereka kebanjiran pesanan.

Tetapi, permintaan yang tinggi tidak disokong dengan sumber daya yang tinggi juga sampai Ford pada akhirnya tidak dapat penuhi kemauan pasar.

Diperlukan waktu sekitaran 12 jam 30 menit buat seorang tukang untuk membuat Ford Mode T.

Pada tahun 1912, Ford hanya dapat menghasilkan 68.773 mobil dalam satu tahun. Maknanya, mekanisme “Satu perakit, satu mobil” tidak dapat dipertahankan. Mekanisme produksi harus direvolusi.

Pertanda diawalinya revolusi industri 2.0 dengan terbentuknya “Baris Produksi” atau Assembly Line yang memakai “Ban Jalan” atau conveyor belt pada tahun 1913.

Dari hasil penemuan berkaitan dengan roda jalan untuk tingkatkan output barang yang dibuat oleh pabrik.

Disamping itu, peralihan mekanisme pada karyawan dilaksanakan untuk percepat proses produksi. Yakni dengan tidak ada satu tukang yang menuntaskan satu mobil dari sejak awalnya sampai akhir.

Beberapa tukang yang semula kerjakan banyak pekerjaan diorganisir menjadi specialist dan hanya mengurusi satu sisi saja, memasangkan ban misalkan.