Perkembangan Teknologi Tenaga Listrik era 2.0

Perkembangan Teknologi Tenaga Listrik era 2.0

Perkembangan Teknologi Tenaga Listrik era 2.0 – “Era Perubahan” atau “era of change” sebagai satu perkataan yang secara tepat memvisualisasikan situasi di mana perusahan-perusahaan penyuplai tenaga listrik sekarang ini ada.Peralihan-perubahan yang dalam sektor pengadaan tenaga listrik, diantaranya dalam sektor teknologi pembangkitan dan dalam sektor mekanisasi.
Beberapa Kecondongan Perkembangan Teknologi Pembangkit Listrik.

Ke-2 ketegangan energi yang terjadi di tahun 1973 dan tahun 1979 menyorot permasalahan keterikatan

satu negara pada cuman satu tipe energi yang di-import yakni minyak. Pada sekarang ini ada lima tipe bahan bakar untuk pembangkitan tenaga listrik, yakni batubara, gas, hidro, nuklir

dan minyak. Selanjutnya berkembang tuntutan-tuntutan lain, yakni kepentingan kenaikan efektivitas pembangkitan dan pentingnya teknologi yang lebih berteman lingkungan.

Teknologi turbin gas, transisi gabungan dan kogenerasi. Perkembangan yang cepat dari teknologi turbin gas mulai awalnya 1990an tingkatkan efektivitas pusat listrik transisi gabungan dekati 60 % dengan menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar. Selainnya dibanding itu, pembangkitan transisi gabungan berbahan bakar gas, kerap disebutkan pusat listrik tenaga gas uap, atau PLTGU, ialah lebih murah dari PLTU-bataubara.Seterusnya dapat disebutkan jika gas bumi kerap dikatakan sebagai bahan bakar yang “bersih” hingga sebuah PLTGU, Perkembangan Teknologi Tenaga Listrik era 2.0.

sebabkan pencemaran lingkungan minimum.

Teknologi kogenarsi, yang menghidupkan energi listrik dan panas bisa hasilkan efektivitas yang semakin tinggi kembali bahkan juga sampai 90 %.

Teknologi batubara bersih. Secara global, semakin banyak energi listrik dibangkitkan dengan batubara dibanding berbahan bakar

lain.Karena cadangan batubara besar. di lain faksi, permasalahan batubara ialah jika pembangkitan tenaga listrik dengan beberapa bahan lain sebagai kontribusi pencemaran yang besar,usaha dilaksanakan untuk kurangi permasalahan pencemaran itu diberi nama teknologi batubara bersih.

Perkembangan Teknologi Tenaga Listrik era 2.0
Perkembangan Teknologi Tenaga Listrik era 2.0

Teknologi gasifikasi sebagai perpecahan yang sekarang mulai dilihat sebagai teknologi batubara yang bisa penuhi kepentingan akan pembangkitan tenaga listrik yang bersih dan efektif. Diprediksi, jika di awal era ke-21, PLTU batubara dengan teknologi gasifikasi akan keluarkan 99 % semakin sedikit sulfur dioksida (SO2) dan abu terbang, dan 90 % kurang nitrogen oksida (NOx) dari PLTU batubara saat ini. PLTU batubara gasifikasi diprediksi akan turunkan emisi karbon dioksida (CO2) dengan 35-40 %, turunkan buangan padat dengan 40-50 % dan hasilkan penghematan ongkos daya 10-20 %. Teknologi gasifikasi dikombinasi dengan teknologi turbin gas maju akan menggenggam peranan khusus dalam pusat-pusat pembangkit gasifikasi terintegrasi.

Magneto hidrodinamika. Teknologi pembangkit tenaga listrik magneto hidrodinamika (MHD) pada sekarang ini masih ada pada tingkat peningkatan. PLT-MHD mekanisme terbuka diperkembangkan di Rusia, dan menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Gas panas yang dikasih benih dilewati satu medan magnet yang kuat hasilkan energi listrik arus searaha, yang dengan sebuah inventer jadi arus bolak-balik. sebuah instalasi berbentuk pilot project (U-25) MHD sejumlah 25 MW dekat kota Moskow sudah bekerja. PLT-MHD mekanisme tertutup, yang memperguankan gas mulia dan manfaatkan gas bumi sebagai bahan bakar

Sel bahan bakar. Teknologi sel bahan bakar sebagai pembangkit tenaga listrik menggunakan gas hidrogen sebagai bahan bakar. Pada asasnya langkah kerja sel bahan bakar ialah kontradiksi dari konsep elektrolisa
Beberapa Perkembangan Teknologi Mekanisasi.

Kemajuan Teknologi Listrik

Kemajuan-kemajuan yang terjadi dalam teknologi computer dan komunikasi sebagai daya dorong pemakaian mekanisasi dalam semua industri, terhitung usaha pengadaan tenaga listrik. Era pendayagunaan computer untuk program pemonitoran dan pengaturan bermula tahun 1950-an, khususnya pada pusat-pusat tenaga listrik.

Pada dekade 1960-an dan 1970-an terjadi kenaikan tajam dalam mekanisasi daya sebagai mini computer. Ada diantaranya mekanisme SCADA (Supervisory Central and Data Acquisition) dan EMS (Energy Manajemen Syatem). Pada umumnya bisa disebutkan, jika banyak perkembangan terjadi dalam sektor-sektor komunikasi, pembangkitan, operasi distribusi dan service konsumen setia.

Teknologi komunikasi menggenggam peranan penting dalam industri pengadaan tenaga listrik. Tehnologi-teknologi baru seperti pendayagunaan satelit, dan serat optik dan mekanisme komunikasi mobile sekarang sudah capai tingkat penguatan yang tinggi, hingga banyak digunakan oleh sektor pengadaan tenaga listrik. Pemakaian teknologi komunikasi yang canggih akan selalu dibutuhkan dan digunakan dalam sektor industri pengadaan tenaga listrik.Dalam beberapa hal akan dibutuhkan mekanisme pengaturan yang lebih hebat dibanding yang sekarang digunakan.

Mekanisme-sistem GIS (Geographic Information Sistem) sebelumnya sebagai mekanisme-sistem penskalaan dan pengendalian sarana yang bermula pada bagian tehnik. Sarana-fasilitas itu selanjutnya diperlengkapi dengan kekuatan untuk ikuti sarana-fsilitas distribusi. Walaupun sebelumnya mekanisme GIS kurang dicintai, khususnya karena ongkosnya tinggi, tuntutan-tuntutan saat ini mengakibatkan jika GIS dibutuhkan dan memberikan dukungan perkembangan perusahaan, khususnya di periode kedepan, dengan peluasan sarana distribusi yang cepat.